Share

33. Persaingan

Happy Reading

*****

Ramadan tertawa dengan perkataan anak-anak muda di sekitarnya. "Kalian ini. Semakin kalian mengingkari perasaan masing-masing. Semakin terlihat dengan jelas bahwa kalian berdua tertarik pada Wening.

"Papa ngawur ngomongnya," kata Ibra.

"Jangan sembarangan, Om. Saya sudah akan menikah beberapa hari lagi," sahut Fahri.

Mengeraskan tawa, Ramadan menatap Wening. "Siapa yang akan kmu pilih, Ning. Jika apa yang saya katakan tadi salah benar. Apakah kamu akan memilih putraku atau akan menjadi pelakor di antara hubungan Fahri dan Tiara."

"Pa."

"Om."

Menegakkan kepala, Wening menghela napas. Lalu, menatap Ramadan. "Saya nggak akan memilih keduanya, Pak."

"Alasannya?" tanya ketiga lelaki itu serempak.

"Ternyata, kalian berdua juga kepo dengan alasan Wening. Gitu tidak mau mengakui perasaan masing-masing." Ramadan tertawa sekali lagi.

"Sudahlah, Pak. Jika nggak ada yang perlu saya kerjakan lagi. Lebih baik saya permisi. Sudah waktunya makan siang," kata Wening.

"Silakan, Ning
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status