Share

35. Resepsi Pernikahan 2

Happy Reading

*****

Tak ingin kehilangan muka di depan tamunya, Mahmud terpaksa menyetujui permintaan sang istri. Ibra seolah mendapat angin segar dengan tawaran ibunya Wening. Dia dengan senang hati menyetujui.

Mereka semua masuk tanpa berkata apa pun lagi. Mahmud menunjukkan kamar yang akan digunakan Ibra di lantai bawah, tepat di sebelah kamarnya.

"Mungkin, kamarnya nggak semewah kamar hotel, Nak. Semoga kamu bisa tidur nyenyak malam ini," kata Mahmud sebelum meninggalkan si bos sendirian.

"Terima kasih, Pak. Kamarnya cukup nyaman. Jadi, tidak ada alasan bagi saya untuk tidak tidur dengan nyenyak."

Mahmud tersenyum. Mengucapkan salam perpisahan dan meninggalkan kamar tersebut. Ibra segera mengistirahatkan tubuhnya tanpa membersihkan diri terlebih dahulu. Menyetir dengan jarak jauh ternyata melelahkan juga. Dia pun dengan cepat berada di alam mimpi.

Berbeda dengan Ibra yang sudah tertidur dengan pulas. Wening, begitu sangat gelisah malam ini. Bayangan Kebersamaan dengan Fahri munc
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status