Share

48. Ibra yang Menjengkelkan

Happy Reading

*****

Tangan kanan Ramadan terangkat dengan kelima jarinya tegak ke atas. "Pokoknya jangan sampai Papa melihat wajah Wening cemberut gara-gara ulahmu," ucapnya, "sekarang kita bahas pekerjaan. Kalian berdua harus menemui tamu yang baru saja datang dari Surabaya. Dia jauh-jauh nyari garmen kita padahal di tempatnya begitu banyak garmen besar yang bisa memenuhi permintaan baju untuk menyuplai tokonya. Papa minta kamu bisa membuat kesepakatan dengan beliau. Akan sangat menguntungkan jika kita bisa bekerja sama. Order yang dia lakukan jelas berlanjut dan dengan jumlah besar. Dia memiliki banyak banyak reseller saat menjalankan usaha."

"Hmm," jawab Ibra. Dia terlihat menyimpan amarah karena perkataan Ramadan.

"Kamu bisa, kan, Ning? Bekerja dengan cowok menjengkelkan macam putra saya ini."

"Pa, bisa tidak, jangan merendahkan aku terus," protes Ibra. Sengaja membuang muka agar tidak terlalu kentara kemarahannya pada si gadis.

Ramadan tertawa keras mendengar protesan sang putra.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status