Share

Bab. 36

“Kau sangat berani. Aku bangga akan dirimu.”

“Sungguh?”

“Ya, sangat bangga.”

“Aku cinta padamu, Rodriguez. Aku cinta padamu.”

Pernyataan itu merupakan awal dari serangkaian pernyataan cinta yang menyusul tanpa dapat dicegah lagi dan telah lama tertahan selama berminggu­-minggu di dada Azura. Semuanya keluar kini, tak terkendali, tak terkuasai lagi. Dan di antara luncuran kata­kata itu, bibir mereka bertemu dalam ciuman-­ciuman singkat. Namun, sejenak kemudian itu pun tak cukup lagi. Lengan Rodriguez menyambar tubuh Azura dengan cepat. Dimiringkannya kepalanya ke satu sisi dan diciumnya Azura dengan penuh gairah. Sambil mengerang pelan ia menekankan lidahnya ke dalam mulut

Azura, menggesekkannya. Ciumannya sepenuhnya liar.

Kedua tangannya berpindah ke bagian depan tubuh Azura. Dibukanya ikatan mantel kamar Azura dan tangannya menyelinap ke baliknya. Tubuh Azura terasa hangat, lembut, dan feminin. Payudaranya memenuhi tangan Rodriguez dan lelaki itu meremas­remasnya.

Ciumannya kini berp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status