Share

22. Sakit Yang Tak Memudar

“Aku tidak mencari tukang laundry. Di apartemenku sudah ada mesin cuci, tapi aku tidak tahu caranya menggunakannya.”

Peony mengerjap. “Kau punya banyak pekerja. Aku lihat tadi ada seorang wanita di apartemenmu. Minta saja bantuannya!” sinis Peony.

“Dia sudah pulang.”

Pulang? Jadi benar kalau Kheil tinggal sendiri di apartemen itu? Kenapa Peony merasakan hatinya lega?

Lega???

Apa-apaan sih!

“Panggil saja lagi!”

“Dia mungkin sudah tidur sekarang,” balas Kheil enteng.

Wajah Peony memerah padam karena amarah. Hidungnya kembang kempis. “Kau pikir aku juga tidak mau tidur?! Lagipula, kenapa kau mencuci malam-malam? Kau bisa mencucinya besok, dan meminta tolong pada wanita itu!”

“Ada pakaian yang ingin aku pakai besok. Jangan perhitungan pada tetangga. Bukankah seharusnya kau bersikap baik pada tetangga baru?”

“Ya sudah, kau minta tolong saja tetangga yang lain. Di lantai ini masih ada dua tetangga lagi. Aku mengantuk—Hey! Lepaskan!” Peony memberontak saat Kheil menar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status