Share

Bab 140. Cinta dan Benci

Zayden yang tengah sibuk di ruang kerjanya itu tampak mengambil ponselnya yang berbunyi.

Dia lalu melihat pesan yang dikirimkan oleh Lucas padanya. Keningnya mengernyit, kala membaca pesan itu.

[Tuan, nyonya bilang beliau ingin jalan-jalan di luar. Apa Anda mengizinkan?]

“Jalan-jalan? Dia mau kemana?” gumamnya. Yang kemudian menghubungi Lucas.

“Tuan,” jalan Lucas dari seberang telepon.

“Kau bilang Aara ingin jalan-jalan?”

“Benar Tuan.”

“Kemana?”

“Nyonya bilang ingin ke supermarket. Katanya beliau ingin belanja.”

“Belanja?”

“Benar Tuan, apakah Anda ingin mengizinkan?”

Zayden terdiam, dia sebenarnya khawatir jika Aara akan melarikan diri lagi seperti dulu. Tapi, sekarang dia tidak bisa pulang dan menemaninya. Karena sebentar lagi ada pertemuan penting lainnya yang harus dia datangi.

“Kalau begitu kau yang akan mengawalnya Lucas,” ucapnya kemudian.

“Sesuai perintah Anda Tuan.”

Setelah itu sambungan pun terputus, setidaknya Lucas bisa dia percayai. Karena jika dia mengirimka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status