Share

Bab 166. Kumohon Bangunlah

Waktu terus berlalu, kini sudah 3 jam berlalu sejak Zayden dipindahkan ke ruang ICU.

Aara, Alya dan Zion masih setia menunggunya di luar ruang ICU. Mereka menunggu dengan perasaan khawatir, dan penuh ketakutan.

Alya menautkan kedua tangannya itu, untuk sedikit menenangkan tubuhnya yang terus bergetar. Dia benar-benar sangat takut jika putranya tidak bisa melewati masa kritisnya.

Pandangan Alya lalu beralih pada Aara yang hanya berdiri seraya menunduk, meskipun jaraknya terpaut 2 meter saat ini. Tapi dia bisa melihat tubuh Aara yang juga bergetar hebat.

Sama seperti dirinya, Aara juga pasti merasakan ketakutan yang luar biasa saat ini.

Kakinya itu lalu melangkah, mendekat pada Aara.

“Nak,” panggilnya.

Mendengar suara Alya, Aara pun mengangkat kembali wajahnya itu.

“Nyonya,” jawabnya.

Air mata Aara terus keluar semakin deras, terlebih saat dia melihat wajah Alya yang juga dibanjiri oleh air mata.

“Maafkan saya, sayalah penyebab semua ini. Saya telah membuat hati Zayden terluka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status