Share

Bab 23. Takdir yang Tidak Akan Putus

Zayden melihat ke arah tangan Aara yang memegang tangannya, dia seperti tidak berdaya dengan sentuhan Aara. Bibirnya ingin menolak permintaan dari Aara, tapi hatinya menolak keras apa yang ingin diucapkan oleh bibirnya.

“Baiklah,” ucapnya kemudian.

Aara terlihat tersenyum saat mendengar kata persetujuan dari Zayden, dia merasa lega karena itu artinya ayahnya akan baik-baik saja. Dan Zayden tidak akan membunuhnya.

“Tapi kau harus menepati kata-katamu, jika kembali melanggarnya dan berusaha untuk kabur lagi dariku. Aku akan langsung mencari ayahmu dan membunuhnya saat itu juga!” lanjutnya.

Glek!

Seperti biasa ancaman Zayden terdengar sangat mengerikan di telinga Aara. Dan Zayden adalah tipe orang yang selalu melakukan apa yang dia katakan, ucapannya bukan hanya sekedar gurauan atau ancaman yang hanya keluar dari mulut. Tapi dia akan benar-benar melakukannya, jika orang yang membuat janji dengannya telah mengingkari perkataannya.

“Aku sudah berjanji, aku pasti akan menepatinya,” ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status