Share

Bab 27. Jatuh Pingsan

“Tuan,” ucap Aara masih menatap Zayden dengan wajah terkejutnya.

“Siapa yang mengizinkanmu menerima panggilan di sini?”

“Ya? Tapi—“

“Aku bilang hanya duduk diam, tanpa melakukan apa pun!” bentaknya dan membuat Aara semakin ketakutan.

“Kau sengaja membantah perintahku? Kau ingin melanggar janjimu?!”

Aara menggeleng, mengelak apa yang Zayden tuduhkan padanya.

“Tidak, saya tidak bermaksud seperti itu. Saya pikir—“

“Jika sekali lagi kau melakukan sesuatu tanpa izinku, aku pastikan kau akan melihat mayat ayahmu!”

Jederrr!

Tentu saja hal yang Zayden katakan itu, tidak bisa membuat Aara menyembunyikan rasa terkejutnya.

Detak jantungnya bahkan sudah berpacu dua kali lipat sekarang. Hanya karena dia menerima panggilan telepon, Zayden bisa semarah ini bahkan menganggapnya melanggar janji?

“Maafkan saya, saya tidak akan mengulanginya lagi,” ujarnya kemudian seraya menunduk.

Aara mengepalkan tangannya yang bergetar. Dia takut Zayden tidak memaafkannya dan tetap melakukan apa yang tadi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status