Share

Bab 34. Usaha dan Rasa Tidak Percaya

Pagi ini, Aara tampak begitu sibuk di dapur. Dia tengah memasak, sebagai syarat yang sudah Zayden katakan untuknya.

Semalam.

“Baiklah, aku akan memberimu izin.”

Deg!

Ekspresi Aara langsung berubah, setelah mendengar hal itu.

“Tapi, kau harus melakukan sesuatu dulu,” lanjutnya.

“Melakukan apa?”

Zayden tidak menjawab, dia kembali hanya menatap Aara. Dengan tatapannya yang tidak bisa diartikan.

Namun kemudian, dia menunjukkan senyuman miringnya. Zayden menyandarkan punggungnya pada kursi, dengan begitu angkuh.

“Masak,” ucapnya.

“Ya? Masak?”

“Benar, besok kau harus memasak untukku.”

“Tapi, bukankah Anda—“

“Kau harus memasak sesuatu yang sesuai dengan seleraku,” selanya.

“Sesuai dengan selera Anda? Tapi apa yang ingin Anda makan?”

“Pikirkan itu sendiri, karena ini adalah ujianmu. Jika makanan yang kau masak sesuai dengan seleraku, maka aku akan memberimu izin. Tapi jika tidak, tentu saja izin itu tidak akan kuberikan.”

“Tapi—“

“Kau hanya harus menjawab setuju atau tidak. K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status