Share

Bab 41. Rasa Benci yang Terlihat Jelas

Zayden keluar dari dalam ruangannya, seraya berjalan menuju pintu, dia melirik tajam pada Aara yang duduk di mejanya.

Aara yang mendapat tatapan itu pun langsung merasa bingung. Ada apa lagi, kenapa dia terlihat marah? Apa aku melakukan kesalahan? Batinnya.

Arah pandang Aara terus mengikuti ke mana Zayden pergi, hingga dia membuka pintu dan keluar dari sana.

“Dia mau ke mana. Dan kenapa dia tampak begitu marah padaku?” gumamnya.

Seketika, Aara pun terdiam. Tampak tangannya yang berada di atas meja itu dia gunakan untuk memangku wajahnya.

Aara mengingat sikap aneh Zayden akhir-akhir ini. Terutama, jika mereka melakukan itu.

Padahal, dia terus mengatainya sebagai wanita kotor. Tapi, kenapa akhir-akhir ini dia terus menyentuhnya?

Dan setelah bersikap aneh selama dua hari ini, sekarang. Tatapan tajamnya itu kembali dia perlihatkan.

Entahlah, sekali lagi. Aara benar-benar tidak mengerti apa yang ada dalam pikiran pria itu.

***

Zayden sudah berada di depan ruangan presdir saat ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status