Share

Bab 46. Hinaan!

Dia terdiam, dan melihat kedua orang tuanya yang memang baru saja masuk ke aula pesta.

‘Akhirnya, tamu yang kutunggu-tunggu datang juga. Aku ingin tahu, apa reaksinya. Jika dia tahu wanita simpanannya ini ada di sini. Apakah dia akan tetap bersikap tidak tahu malu. Atau justru, dia akan lebih mengutamakan harga dirinya. Tapi, tentu saja aku tidak akan membiarkan mama sakit hati,’ batinnya seraya melihat kepada mamanya yang berjalan di samping papanya.

Ekor mata Zayden tampak melirik pada Aara yang juga hendak melihat ke arah pintu masuk.

Namun, tentu saja Zayden tidak membiarkannya. Dia langsung menyentuh bahu Aara, dan menempatkannya kembali ke arah depan.

“Kalai begitu, kami akan menemui tamu lainnya,” ujar Zayden yang dijawab anggukan oleh Rain.

Aara yang masih terlihat bingung dengan tingkah Zayden itu pun, hanya bisa mengikuti Zayden dengan raut kebingungan di wajahnya.

“Tuan, tunggu sebentar. Anda menarik saya terlalu kuat. Tangan saya sakit!”

Mendengar itu, Zayden pun la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status