Share

Bab 53. Rasa Khawatir, Lega dan Bingung

Matahari sudah tampak terbenam di ufuk barat. Perlahan, bumi pun mulai menggelap.

Kesibukan yang terus ada tanpa henti sejak siang hari itu akhirnya berakhir, jalanan juga dipenuhi oleh banyaknya orang-orang yang ingin kembali ke rumah mereka masing-masing setelah menjalani hari yang melelahkan.

Berbeda dengan mereka, Aara justru tetap berada di dalam kamarnya.

Dia berdiri di depan jendela kaca, melihat taman luas milik Zayden yang bisa dia lihat melalui kamarnya.

Namun, pikirannya itu tidak tertuju pada taman itu melainkan pada keadaan kedua orang tuanya.

Mau bagaimana pun dia beraktivitas, perasaan khawatirnya untuk kedua orang tuanya itu tidak bisa dia hilangkan.

Terdengar helaan nafas berat darinya, tanda ke putus asaan yang sudah mulai menguasainya.

***

Sementara di bawah, Zayden baru saja datang. Dia lalu turun dari dalam mobil, dengan sambutan hangat yang selalu dia dapatkan dari para pelayannya.

Dia memberikan jasnya pada Lucas, lalu mengendurkan dasinya karena terasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status