Share

Bab 33. Meminta Izin

Zayden tampak keluar dari dalam ruang ganti setelah selesai memakai pakaiannya. Dia melihat Aara yang sedang berdiri di dekat sofa. Wajahnya masih menunjukkan kekesalan pada Aara, sepertinya dia masih mengingat apa yang Aara katakan tadi di ruang ganti. 'Apa dia maniak pria tampan? Tidak heran sih, dilihat dari pekerjaannya. Dia pasti dikelilingi oleh banyak pria. Sialan!’ makinya.

Aara yang merasa ditatap dengan sangat lekat itu merasa kikuk, dia jadi salah tingkah sendiri. Dan bingung dengan apa yang harus dia lakukan. 'Ada apa sih dengannya, kenapa dia terus menatapku seperti itu. Apa ada yang aneh denganku?' batin Aara. ‘Ah aku tidak tahu, bukankah Zayden memang tidak bisa ditebak,’ lanjutnya.

Zayden masih menatap Aara dengan begitu tajam. Dimana hal itu semakin membuat Aara bingung dan kikuk.

Dia memegang tengkuknya sendiri, karena tidak tahu harus berkata apa.

“Hmm Tuan, apa ada yang salah dengan saya?” tanyanya memberanikan diri.

Bukannya menjawab, Zayden justru melengos da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status