Share

Bab 30. Niat Baik

Seperti biasa, Aara akan hanya diam di mejanya. Yang dia lakukan hanya melihat Sam yang bolak balik masuk dan keluar ruangan Zayden.

Kepalanya bahkan sampai terasa pusing, karena entah berapa kali Sam masuk dan keluar dari sana.

Padahal bisa dibilang ini masih kategori pagi. Tapi Sam sudah sesibuk ini.

Bukan hanya harus pergi ke ruangan Zayden, tapi dia juga harus menerima banyak berkas dari dua sekretaris yang bawahannya.

“Aku pikir tugas sekretaris Sam hanya mengantar jemput Zayden. Aku tidak menyangka dia sesibuk ini,” gumamnya. “Padahal jika diizinkan, aku bisa membantunya. Tapi apa boleh buat. Tugasku hanya menjadi patung yang menghiasi ruangan ini,” lanjutnya.

Aara menghela nafasnya, tatapannya mengarah pada ruangan Zayden. Meskipun terpisah, tapi dinding kaca itu bisa membuat Aara melihat Zayden dengan jelas.

“Dia juga terlihat sibuk,” gumamnya lagi.

Aara terdiam, dia memandangi Zayden yang terlihat berbeda jika sedang serius dengan pekerjaannya.

Tanpa sadar bibirnya it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status