Share

31. Sikap yang Aneh

“Kau ....”

Aara menunggu dengan bingung lanjutan ucapan yang akan Zayden katakan.

“Tidak, tidak papa. Pergi sana!” usirnya kemudian. Dan sukses membuat Aara semakin kebingungan.

‘Apa sih, kenapa tiba-tiba gak jadi?’ batinnya.

Aara pun akhirnya membuka pintu di depannya itu dan benar-benar keluar dari sana.

Sedangkan Zayden masih tampak melihat Aara yang semakin menjauh dan kembali ke mejanya.

“Dia, dengan dokter itu. Apa mereka menjalin hubungan. Apa dokter itu yang membantu Aara untuk melakukan operasi padanya.”

Zayden mengepalkan satu tangannya yang berada di atas meja. Dia merasa kesal. Tapi entah dia kesal karena apa. Apa karena Aara yang melakukan operasi ada bagian tubuh pribadinya, atau karena dia yang dekat dengan dokter itu.

Sementara Aara yang baru saja duduk di tempatnya masih merasa bingung. Dia memikirkan hal yang sebenarnya tadi hendak Zayden katakan padanya.

“Apa sebenarnya yang ingin dia katakan, kenapa tatapannya begitu tajam. Seakan dia begitu marah padaku,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status