Share

BAB 97 – Kisah Braden

“Jangan pergi.” Braden meraih tangan Alana. “Kumohon, tetaplah di sini. Temani aku sebentar saja.”

“Aku tidak akan ke mana-mana.” kata Alana. “Apa kau butuh sesuatu? Kau mau kuambilkan minum?”

Braden menggelengkan kepalanya. “Aku hanya ingin kau tetap di sini.”

Mereka duduk diam bersandar di tempat tidur dengan tangan saling menggenggam. Hanya ada keheningan yang tenang di sana. Satu-satunya suara yang bisa terdengar adalah detak jarum jam dan dengkuran halus Mikha.

“Dia adalah ayah terbaik yang bisa kau bayangkan.” Braden mendekatkan foto yang tengah dipegangnya untuk diamati Alana. Alana membayangkan, kalau sudah dewasa Braden pasti akan terlihat sangat mirip dengan ayahnya.

“Dia selalu penuh perhatian pada Mama dan kami anak-anaknya. Papa tidak pernah mengeluh. Papa juga tidak pernah bertengkar dengan Mama. Dia selalu ada untuk kami. Dia mencintai kami.” Braden menghela napas.

“Papa tidak pernah ingin kami bersedih. Jadi, dia selalu menyimpan semua masalah untuk dirinya sendiri. Di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status