Share

108. Karma yang Aku Terima

Aku begitu gundah, berbagai kecemasan berkecamuk di dalam benakku. Keringat dingin pun mengucur dengan deras disekujur tubuhku. Dengan kecemasan pula aku menanti jawaban isteriku, namun tiba-tiba Rani bangun dari pangkuan isteriku dia menghampiri dan memelukku.

“Maafkan Rani Pa.. Rani gak bisa menjaga diri dan mengikuti nasehat Papa..” Rani katakan itu dengan berurai airmata.

Aku balas pelukannya dan aku usap punggungnya, “Katakan saja sayang.. Papa akan mendengarnya. Apa yang sudah terjadi?”

“Rani hamil Pa.. “ ucapnya sembari mengumbar tangisan

Bagai petir disiang bolong yang menerpa wajahku. Seketika aku tersadar kalau aku sedang menerima karma perbuatanku. Aku berusaha untuk menenangkan hati dan menahan gejolak amarah yang hampir membuncah. Aku ajak Rani bicara baik-baik dihadapan isteriku.

Aku minta Rani duduk dengan tenang dan menatap wajahku, sedikitpun aku tidak memperlihatkan kemurkaan. Aku harus memberikan ruang pada Rani untuk bisa menerima kenyataan, dan aku akan mencari j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status