Share

135. Puncak Penyelesaian

Kalina yang ada disampingku terlihat mulai gelisah, karena Jatimin terlalu lama mengajakku bicara. Satu sisi aku prihatin dengan apa yang dialami Jatimin, disisi lain aku pun tidak ingin Kalina kecewa.

Aku akhir pembicaraan dengan Jatimin, “Jat.. maaf saya harus menyelesaikan pekerjaan dulu ya. Lakukan aja yang terbaik untuk Noni.”

Aku tidak peduli Jatimin suka atau tidak aku menyelesaikan pembicaraan tersebut. Sebagai orang yang baru aku kenal, Kalina haruslah aku hargai.

Aku minta maaf pada Kalina, “Kalina.. maaf ya, obrolannya tadi terlalu panjang.” Aku katakan itu sembari memeluk Kalina.

Kalina hanya menatapku penuh harap, dari tatapannya aku bisa merasakan kalau Kalina sangat mengharapkan agar aku berinisiatif untuk memenuhi hasratnya.

Aku menanggalkan pakaianku satu persatu tanpa ada yang tersisa. Di bawah selimut aku tahu kalau Kalina pun tanpa dibalut sehelai pakaian pun.

Kalina tidak seperti gadis-gadis lain yang pernah aku kencani, dia begitu dingin meskipun aku sudah mencum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status