Share

Bab 48 : Berbagi Kisah

“Akh! Sialan!” umpat Divya seraya meremas ponselnya kuat-kuat sembari memukul angin. Raja yang berjalan di sampingnya dibuat sedikit menyingkir agar tidak kena amukan gadis itu.

“Kenapa, sih lo milih lokasi yang gila kek gini?!” erang Divya, kembali memberikan tatapan mematikan pada Raja.

“Bukan gue, kali yang milih. Ini udah dosen yang atur. Udah sih, lagian kita juga dapat bantuan ‘kan? Nggak sepenuhnya kita bayar sendiri.”

“Bodo! Lebih baik kalau gue bisa lulus dengan bayar gue bayar dah!” teriaknya, dengan muka kesal. Ia lupa pernah menentang hal itu di hadapan Liam dan keluarganya. Kata-kata itu terlontar hanya karena panggilannya terputus padahal, Divya belum sepenuhnya mengobati rindu.

Begitu tiba di teras rumah ternyata semua teman-temannya sudah tiba. Bahkan Ria dan Alin sudah berkutat di dapur. Divya menghentakkan pantatnya pada kursi kayu panjang. Melempar tasnya di atas lantai semen begitu saja. Bersandar pada dinding bambu dengan mata terpejam, menikmati rasa lelah yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status