Share

Bab 49 : Obat Terbaik

Tiga hari berturut-turut desa tempat Divya KKN diguyur hujan. Wanita itu harus terus kehujanan setiap kali berangkat dan kembali ke rumah. Payung yang dipinjamkan warga tidak mampu menyelamatkannya dari tangisan semesta. Kini— di Sabtu sore, angin kencang terus berembus. Sejak jumat kemarin, wanita itu sudah merasa tidak enak badan. Malam ia demam, tetapi pagi tadi masih nekat untuk mengajar. Kendati Raja sudah mencegahnya.

“Mau teh anget, Div?” tawar Alin. Diantara mereka yang tidak tahan banting hanyalah Divya. Gadis itu tidak terbiasa melewati cuaca ekstrim seperti ini. Kelima rekannya sudah kebal akan berbagai cuaca. Bahkan Randu dan Akbar justru menggunakan kesempatan ini untuk membantu warga mengatur gorong-gorong agar tidak buntu. Sementara Raja dia harus membantu Ria dan Alin merawat Divya.

Divya hanya menggeleng untuk jawaban. Ia tidak mampu menguarkan sepatah kata pun. Tubuhnya menggigil meskipun sudah mengenakan selimut berlapis. Semua rekannya meminjamkan selimut padanya a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status