Share

Enam Puluh Empat

“Stop untuk mencari Elvaro. Sadar, kamu sudah bukan siapa-siapa dia lagi. Jangan menyiksa dirimu, Mel.”

“Ma, enggak bisa. Aku cinta sama dia,” papar Melanie.

“Kalau kamu cinta, kenapa kamu abaikan dia. Setelah semuanya, baru kamu kehilangan. Mama malu membela kamu di depan Elvaro.”

Melanie memejamkan mata, kepalanya masih sangat pening. Ia harus sehat, banyak pekerjaan yang sudah menunggunya. Namun, pikirannya masih belum bisa fokus. Elevaro tetap jadi pemenang saat ini.

Marta menggenggam tangan sang anak, ia berharap Melanie kuat dan melupakan Elvaro.

“Ponsel kamu sejak tadi berbunyi. Sepertinya penting,” ungkap Marta.

“Ya, penting. Pasti mereka sedang mencari aku, berikan padaku, Ma,” pinta Melanie.

Marta memberikan ponsel itu pada Melanie. Dengan tangan yang di infus, Melanie mencoba membuka pesan masuk juga membacanya. Setelah itu ia menelepon sang manager untuk membatalkan jadwal untuk dua hari ke depan karena ia harus istirahat.

Melanie menggenggam ponsel dan menat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status