Share

Tiga Puluh Satu

"Pagi, Non Bella."

Bella tersenyum malu, ia terlambat bangun. Entahlah kejadian saat Tuan El mengusap puncak kepalanya membuat dirinya merasa bahagia hingga sulit tidur dan akhirnya terlambat bangun.

Bu Siti membantu menyiapkan sarapan.

"Tuan El, sudah sarapan?" tanya Bella.

"Sudah, tadi setelah sarapan Tuan El segera berangkat ke kantor. Tuan El menitipkan pesan untuk Non Bella," ungkap Bu Siti.

Bella tertunduk, ia sangat malu karena Tuan El sudah berangkat bekerja dan dirinya sekarang baru keluar kamar. Calon istri macam apa dirinya ini?

"Apa itu Bu Siti?" tanya Bella.

"Katanya maaf tidak bisa menemani sarapan dan satu lagi Non Bella harus sarapan," papar Bu Siti.

Bella kembali tersenyum malu. Entahlah mengapa Tuan El sulit untuk ditebak jalan pikirannya.

Ia segera mengambil nasi goreng untuk sarapan.

"Ayo, Bu, kita sarapan bersama," ujar Bella.

"Non Bella, saja tadi saya sudah," ungkap Bu Siti.

Mana mungkin dirinya berani makan satu meja dengan calon nyonya besar. Ia ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status