Share

seratus Sembilan

"Bukan saya tidak mau membantu Tuan, hanya saja hanya Nyonya Sinta terlalu senang saat tahu dirinya hamil. Saya tidak tega melihatnya bersedih kembali."

"Jadi kamu lebih tega melihat dia meregang nyawa karena kehamilannya?"

"Bukan, bukan seperti itu Tuan."

Tuan Bagas kesal dengan Bella, Ia pun meninggalkan wanita itu lalu melangkah menuju dalam rumah.

Nyonya Sinta melihat suaminya yang terlihat kesal meninggalkan Bella, ia bergegas menghampiri asistennya lalu bertanya apa yang terjadi dengan sang suami.

Bella terkesiap saat tiba-tiba Nyonya Sinta datang. Belum sadar ia berpikir, wanita itu sepeti sudah siap ingin melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuknya.

"Suami saya bicara apa Bel, sepertinya wajah kamu sangat tertekan?" tanya Sinta.

"Eh, enggak Nyonya. Hanya--"

Bella bingung harus menjelaskan seperti apa. Jika sang nyonya mendengar pasti akan sedih. Namun, jika tidak mengatakan yang mereka bicarakan, ia takut Nyonya Sinta berpikir macam-macam.

"Katakan saja pada saya."

Bella pun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status