Share

Privilege

"Tapi aku khawatir kalau kamu nggak periksa. Apa aku minta dokter ke sini untuk memeriksa kamu?" usul Rian.

"Nggak usah lah," tolak Mila. Kemudian perutnya seperti diaduk-aduk. Ia segera bangkit dan muntah di kamar mandi. "Aduh, aku kenapa, ya? Kenapa pusing dan mual sekali? Apa aku masuk angin," gumamnya.

Rian langsung menggotong tubuh istrinya untuk dibawa ke tempat tidur lagi. "Tuh, kamu makin parah saja. Sudah, aku panggil kan dokter dulu, ya?"

Saat Rian hendak menelpon dokter, Bu Yuni mengetuk pintu dan langsung masuk ke dalam kamar Mila dan Rian. "Tadi ibu mendengar Mila muntah-muntah, iya?" tanyanya.

"Iya, Bu. Katanya nggak enak badan, pusing dan tadi muntah-muntah. Badan Mila lemas sekali," jawab Rian dengan wajah cukup khawatir.

Berbeda dengan Bu Yuni. "Wah, bisa jadi nih. Mila, ayo kamu tes urin sekarang juga!" perintah Bu Yuni.

"Ibu ini kenapa sih? Aku kan sakit cuma pusing dan muntah kenapa malah disuruh tes urin," protes Mila kemudian mual-mual lagi dan berlari menuju
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status