Nia-Ini hari kedua aku di rawat, ternyata aku tertidur seharian karena kondisiku seperti ini. Aku tertolong lagi oleh mada secara gak langsung, andai taka da dia mung kondisiku lebih parah dari ini.Ucapan samar-samar mada terdengar cukup jelas walau aku mungkin sedang setengah sadar karena tak kuat menahan rasa campur aduk di tubuhku.Nanti saja kalu aku mulai membaik, yang jelas aku dalam pengawasan dokter rena. Dokter yang kenal sama mada. dan kedua orang tuanya yang juga dokter, mereka berdua yang kasih aku pernolongan pertama kepadaku,“kita cek kondisi kamu ya” ucapnya saat masih jam enam pagi, dia cek satu persatu termasuk infus.“oke, mulai sedikit membaik, kamu udah lewatin fase kritis kemarin ““fase kritis??”“iah, ”” Kamu mulai merasa sembuh. Demam mulai turun. Padahal, belum. Fase kritis bakal nyebabin pendarahan dan kebocoran plasma darah. Makanya beberapa pengidap bakal ngerasain syok, dehidrasi, dan pendarahan di area kulit, hidung, dan gusi.“terus Fase kritis demam
Harsa.Akhirnya aku bisa tidur benar-benar nyenyak karena bukan kecapaian, melainkan seperti bebanku hilang selama ini. Papanya budi benar jabatan yang aku emban membuat beban pikiranku cukup berat dan mempengaruhi semuanya.Di tambah sudah satu minggu lebih libido ku bisa aku control, aku semakin yakin aku sembuh secara beiring waktu tanpa harus threatment lagi.“kak yua pergi lagi?” tanyaku ke kak yua“ya dong tinggal itungan mingu, harus benar-benar perfect nanti” ucapnya pergi Bersama jaden, aku baru tau Namanya calon kakak iparku. Maklum aja aku jarang pulang dan jarang ketemu.“bella kok jarang main ke rumah lagi harsa?” tanya mama yang lagi membuat sesuatu,“haa?”“ngak tau juga ma, hehe dia juga tiba-tiba gak balas chat aku”“oh, padahal mama suka dia ada disini bisa bantu mama masak, heheh” jawabny penuh isyarat.“emang mau bikin apa?”“menu baru, ayam merah, tapi nanti aja yang tau resepnya kan bella, ““ohh, nanti aku ke kliniknya deh, minta resepnya” kataku keceplosan begi
Nia-Awalnya mama sama papa kwahtir aku jalan-jalan keluar rumah, tapi aku yakinin kalau aku baik-baik ajah. dan gak akan lakuin macam-macam.semua hal buruk yang di pikiran mama papa gak akan terjaditak ada niatan aku untuk mengakhiri hidup, yang ada seperti kembali dari nol lagi. aku kira semua akan segera pulih. tetapi aku salah, ini sekarang titik paling rendah dalam hidupku.dan ucapan mada waktu itu benar-benar membuatku terus teringat sampai sekarang, padahl itu sebuah kata yang entah di ambil dari motivator siapa/“kak, ada yang mau aku bilang ke kakak” ucap albert pas aku naik untuk tidur.“apa?”“sebenarnya aku part time buat bayar uang semester”“haa? Bukannya papa udah di bayar?”“aku pakai,” jawabnya menundukan kepala.“terus uangnya kamu pakai buat narkoba?” aku benar-benar kaget mendengarnya.“ngak lah, gak kepikiran sampai situ., aku coba bisnis sama teman aku, tapi hasilnya nihil, yang ada duit semester habis gitu aja”“jadi selama ini kamu gak bayar semester?, jadi U
HarsaKejadian kemarin membuat aku sama bella semakin dekat, dan jujur rasanya bisa melupakan nia yang sudah terlanjur aku jatuh cinta ke dia.Bella rajin datang ke rumah untuk mempersiapkan pernikahan kak yua yang tinggal beberapa minggu kurang.Yang gak langsung aku sama bella akan jadi Groomsmen dan Bridesmaids, itu permintaan kak yua.“hara pasti gak bakalan datang ya?” suara bella kasih gue jus jambu pas lagi duduk di kolam renang.“entah bel, dari gue sendiri sih berharap datang, tapi tau kan keras kepalanya gimana?”“ya sih, tapi lo untung gak sekeras kepala dia ya, ““masa?”“iah, setiap orang pasti punya, tapi lo gak sekeras itu, “ senyumnya sambil lirik“ terus?”“yang gue suka aja lebih lembut ?”“bukannya lebih suka yang keras?”“ohh ya ituu?” liriknya tajam dan hitungan detik bella remas penis gue sekeras mungkin membuat biji ku merasakan linu. Dan detik itu juga aku teriak kencang.“aahh bella… linuuuu” ucapku pelan sambil meringis.“bomatt… bantuin lagi ah, “ bella mela
Nia.Masih teringat jelas pertemuan siang , aku langsung betemu dengan pemilik perusahaan yang pak handoyo bilang.orang yang bernama mr. peter, ternyata sudah berumur. Mungkin sudah umur enam puluhan.Saat aku sampai di hottel, beliau sudah memakai kimono handuk dan menunggu di balkon.“niaa” angguk aku masuk kedalam.“silahkan baca kontraknya, itu hanya gaji, belum inentif” ucapnya langsung to the point saat aku belum baca semuanya, dari daftarnya aku mendapat gaji seperti yang di janjikan. Tapi hanya setahun kontraknya.“dan saya sudah tanda tangan, sisanya tinggal kamu,”“tapi mr. tak ada tanda tangannya buat saya”“tanda tangannya disini,” ucapnya mengajak di tempat tidur sambil menepak-nepak kasur, seketika aku tau ternyata tanda tangan di atas perut, artinya seperti ini.Seketika aku ragu melakukannya, teringat semua kejadian yang aku alami sekarang, terutama tentang ingatan soal sherly, pasti dia ingin membantu dengan menjual diirku sendiri.“maaf mr. sepertinya saya membatalka
HarsaAku lagi perjalan menuju ke klinik bella, sesekali aku melewati bekas perusahaanku dulu. Tak banyak berubah.Tepat saat mau sampai ke kliniknya, ada mobilnya yang mirip dengan mobil yang sering di pakai sama si brengsek rudy. Mungkin itu hanya kebetulan mirip.Tepat masuk klinik. Bella sudah berdiri di depan klinik.“udah lama tunggu ya? Tanyaku keluar dari mobil.“ngak kok, baru aja keluar, sekalian anter client pulang,”“jadi langsung ke rumah?” senyum bela seperti ada yang mengganjal.“yuk” bella masuk ke dalam sambil membawa tas cukup berat.“sini gue bawa” dan benar memang berat, aku sendiri gak gak berani tanya isinya apa. Yang jelas keperluan bella memang banyak,“kamu gak bawa pakaian ganti buat nanti?” tanyaku dalam perjalanan.“bawa kok, itu tadi tas yang kamu bawa, sekalian nanti nginap aja di rumah kamu, biar bebebku gak capek” ucapnya tertawa sambil elus pipiku dan tak lama cium pipiku.“hee? Emang kita serius jadian?”“isshh” desisnya.“serius,”“terus lo bilang ke
NiaAku ikut senang saat dapat kabar dari albert kalau dia bisa ikut UAS, dia gak pulang selama UAS berlangsung. Dia juga nginap di kost temannya untuk beberapa minggu sampai ujian selesai,“lagi buat apan san?”“aku lagi buat pie susu,sama pudding oreo, dulu aku sering buat pas di aussie” tapi semenjak itu gak gak pernah bikin.“eh mama udah mendingan?” dari kemarin mama demam, tetapi masih aja tetep buat kue karena ada pesanan dari nci buat acara. Bukan mada, tapi buat acara keluarga, walau gak banyak hanya seratus buah.“udah, udah mendingan kok” ucap mama langsung masukin dadar gulungnya ke plastic. Sebenarnya aku buat pie susu sama pudding oreo buat kasih mada aja, aku berharap mada suka dengan buatanku.Selesai aku masukin rantang plastic bekas makanan yang di cuci ulang sama mama, rantangnya muat lima buah pie susu, sama satu pudding oreo ukuran normal.Sekaligus aku juga mau antar dadar gulung ke nci dan ambil satu tempat kue yang ketingalan kemarin,“Ncii, dadar gulung pesana
HarsaDua hari bella menginap di rumah, dan dua hari juga dia menginap di kamarku. Untungnya gak terjadi apa-apa, hanya bella lebih agresif kalau gue nolak buat tidur bareng dia.Gak cuman tidur bareng aja, bella benar-benar membantu ikut susunan acara yang kebetulan wedding organizer kak yua sendiri adalah iwan.Saudara dari mama yang tinggal satu dearah sama hara, dia juga memberitahu semua kondisi hara disana. Berkat iwan.Iwan menjelaskan susuan acara yang telah di siapkan, tapi semua terdiam saat mendiskusikan memanggil nama keluarga sastu persatu,“jadi nama hara di masukin apa ngak?” tanya bella ke aku, aku sendiri gak tau.“iwan usahain dia datang, pasti” ucap iwan percaya diri.aku sendiri gak bisa bantu banyak.“tapi kalau gak datang?”“nanti iwan yang jadi MC, bisa di atur soal itu” lanjutnya meyakinkan papa sama mama. Semua setuju dengan susunan acara yang sudah di buatAku pamit buat antar bella pulang, karena besok dia kembali kerja bertemu clientnya yang super menyebalka