Share

48

Harsa

Kalau bukan papa sama mama yang suruh aku kesini, aku gak bakalan mau kesini, karena aku kesini cuman buat jemput si hara.

“kamu tau gak beb kontrakannya dimana?”

“ini lagi cari, kata om roni, sama iwan daerah sini kontrakannya”

“ini bukan?” tunjuk bella, dari fotonya memang benar itu kontrakannya, aku masih gak percaya selama ini hara tinggal di kontrakan seperti ini.

“kamu mau masuk?”

“ya dong, aku kan harus jemput ini anak ke rumah”

“parah yah, ada acara pertemuan sama cewek malah masih belum dateng” lanjut bela menghela nafas liat sifat hara yang terlalu santai.

Pintu kontraknya gak terututup rapat, tepatnya gak terkunci, aku buka perlahan sampai terlihat hara masih tidur di atas kasur sambil peluk bantal guling.

“gila, masih molor diaa, “ gumamku agak kesal,

“oii harr, bangun,,,!!” bella ikut bantu tepak kepalanya pake bantal.

Setelah beberapa menit akhirnya si hara bangun, menggeliat dan kembali mengambil bantal guling.

“saaaa, bellaaa, ngapain kesini?” tanynya kembali men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status