Share

Bab 143. Mertua dan menantu sama saja.

Masih di ruangan yang sama, tapi dalam waktu yang berbeda. Pasangan pengantin baru itu masih saja setia di dalam kamar kesayangan Azkayra itu. Kamar yang ada di apartemen Hanzero tersebut.

Ini adalah malam ketiga mereka di sana.

Nampak Hanz selesai membersihkan diri dan mendekati Azka yang sudah duluan mandi, dan kini terbaring tak berdaya di ranjang empuk milik kamar Hanz itu.

"Azka.. biar ku pijit kakimu ya.?" ucap Hanz menawarkan diri.

"Benarkah, kamu sungguh baik sekali. Kakiku memang sangat ngilu, Hanz." timbal Azka ceria.

"Baiklah,." Hanz segera meraih betis istri nya.

"Eits.. tunggu dulu. Ini iklhas atau ada imbalannya.?" tanya Azka untuk memastikan kebaikan suaminya , siapa tau saja Hanz punya embel-embel setelahnya , itu pikiran Azka.

"Azka, aku tau kamu lelah. Aku tidak akan meminta imbalan apapun. Serius." jawab Hanz mulai memijat betis Azka.

'Aku memang selalu ingin serakah Azka jika menyentuhmu. Tapi aku juga tidak mungkin tega jika melihatmu sudah seperti ini.:

Hanz den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status