Share

Bab 159. Sudah membuat kesepakatan.

Pagi itu, Hanzero terbangun dengan senyum merekah yang menghiasi bibirnya. Kebahagiaan menyelimuti hatinya, membuat dirinya penuh semangat. Betapa tidak, begitu ia membuka matanya, hadiah terindah telah tersaji di hadapannya:

Azkayra, sang istri yang cantik, tersenyum manis dengan penuh gelora cinta membara. "Pagi Hanz," sapa Azka, sementara aroma harum rambutnya yang basah menyebar di udara.

"Pagi Azka, kau sudah mandi?" tanya Hanz, seperti masih berada dalam mimpi, terpesona dengan senyuman istrinya.

"Tentu sudah. Kamu tidak melihat rambutku yang masih basah ini?" sahut Azka sembari mendekatkan diri kepada suaminya.

"Berarti aku yang kesiangan," gumam Hanz, langsung bangun dan dengan semangat menyibakkan selimutnya. Tiba-tiba, Azka menoleh dengan wajah terkejut, membalikkan badannya sambil berseru, "Hanz, kau sengaja ingin menggoda ku lagi, ya? Aku sudah mandi, Hanz!"

"Astaga..!" Hanz tersadar bahwa ia masih polos tanpa balutan apapun dan langsung menarik selimutnya kembali, menutu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status