Share

Bab 38. Bukan Sugar Baby, Tapi istriku.

"Berapa satu malam?" tanya pria paruh baya berbadan tambun itu membuat Kinan terperangah. Apa pria itu berpikir kalau dirinya gadis panggilan para bos kaya? Seketika hati Kinan terasa sedih dan juga marah.

"Kok nggak dijawab sih, om bisa kasih apa saja yang kamu minta loh," ucap pria itu lagi.

Mata Kinan terasa pegal menahan air mata. Telapak tangannya mengepal erat menahan rasa yang berkecamuk di dalam dadanya. "Maaf, Om ... saya bukan perempuan panggilan."

Pria itu terkekeh. "Masa? Udah ngaku aja, sama om itu santai."

"Saya tidak seperti yang om kira!" Kinan memekik tertahan. Air matanya sudah tak mampu lagi dia bendung. Pria itu berusaha menyentuh tangannya, tapi segera ditepis oleh Kinan. Gadis itu menyambar tasnya lalu beranjak dari kursinya dan menghambur keluar.

Shaka yang melihat Kinan berlari keluar sambil menangis tentu saja terkejut. Segera saja dia kejar istrinya itu keluar dari aula. Beberapa pasang mata termasuk Nikita menatap keheranan pada Shaka.

Di luar Kinan sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status