Share

Karena Kamulah Tersangkanya

Tepat pukul empat sore, jam kuliah Bianca berakhir. Gadis bermata rusa nan jernih itupun memperbaiki rambutnya yang tertiup angin. Bianca berharap hujan tidak turun terlalu cepat sebab ia harus berdiri sendirian di depan gerbang demi menunggu sopirnya datang menjemput.

Sebuah mobil berhenti tepat di depan Bianca. Bianca hafal dengan mobil itu namun ia tidak menyangka Morgan-lah yang menjemputnya, bukan Pak Yusuf.

“Ayo masuk!”

Morgan menurunkan kaca mobilnya seraya tersenyum tampan.Bianca membalas senyum itu dan memasuki mobil Morgan yang sejak awal sudah dihafalnya.

“Aku kira kerjaanmu belum selesai,” ucap Bianca setelah menutup pintu mobil.

“Kerjaanku udah selesai sejak jam tiga tadi.”

“Ohya? Tumben.”

Morgan mengelus puncak kepala Bianca gemas. Bianca benar, Morgan sangat jarang pulang lebih awal. Biasanya jam pulang Morgan adalah jam lima sore, itupun jika tidak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status