Share

Pamitan

“Kau akan langsung berangkat ke pengadilan setelah ini?”

Setelah menyelesaikan sarapan pagi. Harger tidak sedikitpun meninggalkan mata dari sang hakim. Pria dengan tampilan kemeja biru muda dan sisiran rambut ke belakangnya yang rapi, menegaskan betapa sang hakim benar – benar akan kembali melakukan rutinitas pekerjaan. Waktu cuti telah selesai. Sudah nyaris seminggu mereka berada di Italia.

Harger masih menunggu jawaban dari pria itu. Sudut bibirnya melekuk tipis ketika sang hakim melakukan kontak mata yang intens.

“Ya, aku akan langsung berangkat. Kau tidak apa – apa sendiri di rumah?”

Harger mengangguk. Tidak apa – apa, meski itu mungkin akan terasa sangat hening. Tidak ada teman. Tidak ada siapa pun. Barangkali dia akan mencari kesibukkan sendiri. Semisal merajut, atau lainnya ... itu sedang Harger pikirkan.

“Hati – hati di jalan kalau begitu.”

Sekarang sudah waktunya. Saat sang hakim bangun, Harger juga bersiap menyiapkan piring di atas meja. Dia akan mencuci, tetapi setelah m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Violetta~
ihhh malah sampe sono... kupikir mereka bakal lontang lantung jadi gembel... gak suka banget sama duo penghianat ini... pen si Deu nembak pala mereka arggghhh sebellll
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status