Share

46. Pertemuan Tak Disengaja

“Tenang, Nes. Shanka cuma haus, mungkin kamu lama makanya dia nangis kejer.”

Aneska menghela napas panjang karena lega semua pikiran buruknya tidak terbukti. Dia segera menerima Shanka dari tangan Maisa dan mendekapnya erat. Dia bahkan menyematkan kecupan di pipi bayi itu.

Untuk sesaat, tangis bayi itu mereda. Aneska segera membuka kancing baju dan memberikan ASI kepada Shanka yang disambut dengan suka cita. Tampak bayi itu mengisap rakus sumber kehidupannya. Sisa isak tangisnya masih sesekali terdengar, membuat Aneska diperam lara. Dia langsung meraih tangan mungil sang anak dan menciumnya.

“Maafin Bunda, Nak. Bunda niatnya cuma sebentar, ternyata mendadak mulas tadi perutnya.”

“Lain kali bilang sama Mbak kalau Shanka mau kamu tinggal, Nes. Takutnya kayak gini lagi.”

“Aku enggak enak, Mbak. Takut ganggu waktu istirahat Mbak.”

Maisa menggeleng lemah sambil mengusap lengan Aneska. Lalu, tangannya beralih mengusap lembut kepala Shanka.

“Mbak enggak akan merasa terganggu selama it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status