Share

bab 25 Jadi?

Tak seperti biasa ketika pergi ke mall akan berlama-lama, Hendrik yang ingat jika di dalam perut istri sirinya itu ada jabang bayi, ia meminta Novi untuk pulang lebih awal.

"Udah ya belanjanya? Besok lagi. Sekarang kita pulang dulu. Kasihan bayinya kalau diajak pulang malam-malam," ajak Hendrik menyudahi aktivitas Novi yang sedang memilih-milih di outlet sepatu.

"Ih, mas! Aku kan lagi milih-milih sepatu, tanggung tahu!" tolaknya dengan memajukan bibirnya.

"Bisa besok lagi. Sekarang kita pulang dulu, udah malam. Besok kita periksa ke dokter, ya? Aku ingin kamu dan bayi kita sehat-sehat. Setelah periksa, kamu boleh belanja sepuasnya. Tapi ingat, jangan sampai kamu kecapekan. Yuk!" komando Hendrik. Novi pun akhirnya mengekor karena dijanjikan belanja sepuasnya besok hari.

"Oh iya, besok aku ambil cuti. Aku akan antarkan dan temani kamu periksa," ucapnya lagi ketika sudah berada di dalam mobil membelah jalanan menuju pulang ke rumahnya.

****

Seperti biasa, Hendrik pagi ini sudah rapi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status