Share

bab 67

“Kamu itu memalukan! Akhrgh, si*al ngerti gak punya istri sepertimu!” umpat Hendrik seraya memulai mengendarai mobilnya meninggalkan kediaman Pak RT.

“Memangnya kamu saja yang merasakan kesi*lan setelah kita menikah? Aku juga!” sahut Novi tak kalah emosi.

“Diam! Lama-lama kamu itu cerewet!” Hendrik mendelik tajam pada Novi. Lalu, keduanya saling diam.

Tepat saat adzan maghrib berkumandang di mana-mana, menyatakan bahwa puasa sudah harus dibatalkan, Hendrik tiba di rumahnya.

Dengan cepat dan tergesa-gesa, Hendrik mengeluarkan Novi secara paksa dari dalam mobil lalu menye*r*tnya tak memberikan ampun dan kesempatan pada Novi untuk berjalan normal hingga sampai di pintu masuk.

“Mas, lepasin! Sakit,” rintihnya menahan kesakitan akibat pelintiran Hendrik di tangannya.

“Diam! Itulah akibatnya kamu telah memalukan aku di depan warga,” hardiknya sembari tangan kiri memutar anak kunci.

“Kamu gak bisa seenaknya begini, dong, Mas! Aku ini istrimu!” lirihnya. Kemarahan dan teriakan demi teri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status