Share

36. Malapetaka

"Apa kau akan melepas musuh tadi?" Sora memalingkan wajahnya. "Aku menyesal tidak bisa melenyapkan pria itu. Dia tidak bisa dianggap remeh. Bahkan mengalahkan kemampuanku—"

Orlando memberi tanda di bibir Sora. "Apa hanya karena musuh tadi yang membuat bisa pesimis seperti ini?"

Kepala Sora mengangguk pelan. "Ya begitulah." Ia bangkit dari kasur. "Sudahlah, kurasa aku perlu banyak berlatih mulai saat ini." Sora menampakkan senyumannya yang indah.

"Jangan terlalu memaksakan diri. Tunggu saja sampai kemenangan pemilihan presiden nanti." Orlando memeluknya dari belakang sembari menggerayangi Sora. "Mereka tidak ada apa-apanya ketimbang diriku."

"Aku suka dengan sikap percaya dirimu, Sayang," erangnya menikmati setiap sentuhan.

Tiba-tiba ponselnya berdering. Orlando tak memperdulikannya, ia dibutakan asmara. Begitu juga dengan Sora yang terus menggodanya. Tak lama pintu kamarnya terbuka. Para bodyguard yang menyaksikan adegan tersebut langsung menundukkan kepala. Hal itu membuat kesabaran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status