Share

85. Pengkhianat

Sudah beberapa hari ini keadaan Alin membaik. Infus di punggung tangannya juga sudah di lepas. Seiji memperhatikan Alin dua puluh empat jam, bisa di katakan Seiji mengantarkan Alin tidur setiap malamnya dan mengajaknya mengobrol sampai wanita yang masih bertahta di hatinya itu tertidur baru dia kembali ke kamarnya. Keesokan paginya Seiji juga sudah standby di kamar Alin, menunggu wanitanya itu terbangun di pagi hari. Sean dan semua orang di kediaman bisa melihat bagaiman peran Seiji dalam hidup dan kehamilan Alin. Sean tidak protes apapun hanya dia tetap tidur bersama Alin, tidak membiarkan Mommy dan Papanya tetep berduaan di kamar.

“Seiji?” panggil Alin saat membuka mata, melihat Seiji yang berpenampilan rapi sedang minum kopi dan croissant di balkon.

“Baby … Kamu sudah bangun?” Seiji menghampiri Alin setelah meneguk kopinya hingga tandas.

Sean sudah mandi dan sedang merapikan pakaiannya. Siang ini Sean sudah harus kembali ke sekolah Asramanya, liburnya sudah selesai seminggu lalu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status