Share

Bab 39B

Seketika kakinya terasa lunglai bahkan sampai terkulai di lantai, ia merasa sangat bersalah. Membentak putranya di depan putrinya. Harusnya dialah orang pertama yang bertanggung jawab pada putrinya itu. Seketika dadanya terasa begitu nyeri.

"Pah!" teriak Bu Martha, istri keduanya menunda Pak Hadiwilaga dan memapahnya untuk duduk di sofa.

"Papa, tidak apa-apa?!" tanyanya dengan panik.

Pak Hadiwilaga menggeleng. "Cegah mereka untuk pergi, beritahu security."

"Iya, Pa, aku akan telpon Pak Agus." Bu Martha langsung menuju ke meja telepon dan memberi perintah agar Reyhan tidak keluar dari rumah.

"Maaf Bu, mobil Mas Reyhan baru saja pergi!" sahut sebuah suara.

"Aduh! Ya sudah." Bu Martha segera menutup teleponnya dan memberitahu sang suami.

"Mereka baru saja pergi, Pa."

Pak Hadiwilaga mengusap wajahnya dengan kasar. "Suruh Pak Diki buat siapkan mobil. Aku akan pergi menemui mereka. Karina, kau pulanglah dulu dan untuk sementara waktu jangan muncul di hadapan kami!" sergah Pak Hadiwilaga t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status