Share

Part 42B

Risna melangkah cepat sampai di depan pintu keluar. Rupanya Pak kamal sudah menunggu.

"Non, cepat masuk ke mobil. Pak Reyhan sudah menunggu."

"Baik, Pak." Risna berlari kecil menjauh menuju mobil yang sudah menunggunya.

Merasa gagal tak bisa membujuk Risna, Ramdan merutuk dengan kesal.

"Kalau saja pekerjaan sudah selesai, aku

akan mengikuti kemana mereka pergi."

Ramdan meninju ke udara meluapkan kekesalannya. "Sialan! Kenapa sih Risna nggak bisa diajak kompromi!"

***

Bruukk ... Tas kerja dilemparkan begitu saja ke atas meja, lalu Ramdan menjatuhkan bobot tubuhnya di sofa.

Penat ia rasakan setelah bekerja seharian di kantor, bahkan ada kejutan lain yang membuat jantungnya berdetak kencang tiada henti. Tanpa dinyana harus sekantor dengan man

"Kamu Kenapa, Mas? kok pulang-pulang wajahmu lesu gitu?" tanya Alya.

Ramdan menghela nafas dengan kasar.

Ia tak ingin menjawab pertanyaan istrinya

karena bila Alya tahu dia pasti akan marah.

"Mas ditanya kok diem aja sih? Emang kenapa? Apa ada masa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu g tau Alya justru Ramdhan suami mu itu bekerja d kantor nya Risna .nanati klo tau kmu padti syok ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status