Share

Bab 15

Suara ini membuktikan tebakan Celine benar.

Dia orangnya! Sudah pasti!

Celine terkejut setengah mati dan merasa seperti ada aliran listrik yang mengalir ke seluruh tubuhnya. Dia refleks ingin mendorong Andreas.

Namun, Andreas seakan-akan sudah bisa menebak isi pikirannya, tangannya langsung menekan punggung Celine agar jarak mereka makin dekat. "Jangan sembarangan bergerak! Atau kamu mau semua orang tahu tadi kamu masuk ke kamarku untuk menggodaku?"

"Aku ...." Mana ada menggodamu!

Celine ingin melawan, tapi di bawah tatapannya yang penuh dengan ancaman, Celine menutup mulutnya!

Senyuman di bawah topengnya sangat jelek, dia tetap berdansa mengikuti gerakan Andreas. Mereka terlihat sangat kompak.

Namun, Andreas sepertinya masih kurang puas karena tubuh Celine terlalu kaku.

"Rileks sedikit!" Andreas menepuk pinggang Celine.

Celine langsung terkejut.

Gerakan provokatif ini! Pria ini sedang melecehkannya!

Celine memelototi Andreas, tatapannya penuh dengan protes.

Andreas tersenyum sambil mengangkat alisnya.

Mereka adalah pasangan suami istri yang sah secara hukum, memangnya kenapa kalau dia menepuk pinggangnya?

Ini termasuk kemesraan antara suami istri!

Para tamu di sekitar tidak menyadari gerakan-gerakan kecil di antara mereka. Dua orang yang berdansa di tengah aula terlihat sangat cocok, satunya tinggi dan tegap, satunya lagi langsing dan anggun, apalagi satu berpakaian hitam dan satu lagi merah.

Namun, Reza yang dengan sensitif menyadari keanehan di antara mereka berdua saat ini memasang ekspresi gusar.

Tepat pada saat ini, Lily yang baru saja merapikan gaunnya dan bergegas turun dari lantai dua melihat sepasang pria dan wanita yang berdansa di tengah aula. Api cemburu pun membara di matanya.

Tadi, setelah menerima pesan dari Sunarsa, dia pergi untuk mencari tahu apa yang terjadi.

Namun, begitu dia mengetuk pintu, dia langsung ditarik masuk oleh Sunarsa.

Selanjutnya, dia dianggap sebagai Celine dan ditiduri berulang kali oleh Sunarsa.

Kebencian memenuhi hati Lily. Jelas-jelas Celine yang seharusnya mengalami semua ini, tapi malah jadi dia. Sementara Celine malah berdansa bersama Tuan Muda Keluarga Jayadi!

Tiba-tiba, dia mendengar obrolan dua tamu di samping.

"Jangan-jangan Tuan Muda Keluarga Jayadi ini menyukai Nona Celine? Dia itu 'kan tunangannya Tuan Muda Reza!"

"Reza mana bisa dibandingkan dengan Tuan Muda Keluarga Jayadi? Tuan Muda satu ini bisa memengaruhi perekonomian negara dengan satu jarinya, atau bahkan perekononiam dunia. Aku dengar kabar, sekarang ini, beberapa bisnis Reza lagi bermasalah dengan dana. Kalau dia nggak bisa mengisi kekurangan dana, Tuan Muda Reza ini bakal berakhir ...."

Lily merasa otaknya berdengung, dia sama sekali tidak tahu hal ini!

Kalau Reza benar-benar akan berakhir, untuk apa dia mengikuti Reza?

Lily seketika merasa sangat marah.

Awalnya malam ini dia berencana menghancurkan Celine melalui Sunarsa, tapi dia tidak menyangka rencananya ini malah gagal.

Tiba-tiba, dia teringat dengan CCTV yang dia taruh di kamar. Menyadari apa yang dia lakukan dengan Sunarsa tadi terekam CCTV, Lily segera mencari ponselnya untuk menghapus rekaman itu.

Namun, dia tidak bisa menemukan ponselnya.

Lily panik dan segera kembali ke kamar tadi. Setelah mencari ke seluruh sudut kamar, dia tetap tidak menemukan ponselnya.

Lily sangat takut, kalau sampai rekaman itu tersebar, hidupnya yang akan hancur!

Ketika dia sedang panik, dia tiba-tiba mendengar suara Reza yang panik. "Pak Bima, coba kamu cek tadi waktu Celine hilang, apa dia ada berhubungan dengan Paman?"

Wajah Reza sangat gusar.

Dia tidak percaya Paman bisa tiba-tiba mengajak Celine berdansa tanpa alasan, apalagi sikapnya sangat posesif.

Beberapa menit kemudian, Pak Bima melapor, "Tadi ada pembantu yang melihat Nona Celine naik ke lantai dua. Waktu itu, Tuan Muda Keluarga Jayadi sedang istirahat di kamar paling ujung. Apa mungkin ...."

Sebelum pengurus rumah selesai bicara, Reza sudah yakin tebakannya benar.

Lily yang menguping dari dalam kamar juga merasa seakan-akan disambar petir.

Dia melihat dua kamar yang berada di masing-masing ujung koridor sambil menggertakkan giginya. Hatinya penuh dengan amarah!

Celine masuk salah kamar dan malah masuk ke kamar Tuan Muda Keluarga Jayadi!

Namun, kenapa Celine bisa seberuntung itu!

Celine pikir dia berhasil menarik perhatian Tuan Muda Keluarga Jayadi?

Huh! Dia tidak akan membiarkan Celine berhasil!

Muncul kebencian di mata Lily, lalu dia mengeluarkan foto yang diambil oleh Irina dua malam sebelumnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status