Share

Bab 14 (Mulang Pakelem?)

Fadly segera mundur menjauh setelah membuka pintu tenda. Tak ada satu pun dari mereka yang berani mendekat. Ibnu benar-benar bersikap aneh. Padahal sebelumnya, ia terbaring sakit akibat alergi racun jelatang api.

"Bang Alit, tutup aja lagi tendanya. Sumpah, saya takut, Bang," pinta Diah dari balik punggung Fadly.

Saat Alit hendak menutup tenda, terdengar suara erangan dari mulut Ibnu dan matanya melotot tepat ke arah Alit. Padahal, sebelumnya sepasang mata itu tertutup kelopak mata yang membengkak.

Dengan ragu, Alit menarik resleting pintu tenda perlahan. Namun, belum sampai setengah, resleting itu macet tersangkut lipatan kain. Ia terus mencoba menutupnya dengan perasaan khawatir, tetapi sayang, resleting itu copot dari tempatnya.

"Astaga!" Alit melihat resleting yang terlepas itu di tangannya.

Ibnu semakin menancapkan pandangan matanya jauh ke dalam mata Alit. Lalu, perlahan ia bangkit dan mulai mendekat ke arah pintu tenda. Ibnu benar-benar tak sadar dan bertingkah sangat aneh.

Ali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status