Share

Bab 19 (Bocah Menarik Mayat Ke Dalam Kabut)

Pada dahan cemara yang berlumut, celepuk rinjani mengibas-ngibaskan sayap dan bulu ekor, lalu ia merendahkan kepalanya seakan memantau pergerakan Alit dan kawan-kawan. Sesekali, ia memutar kepalanya 180 derajat, mengawasi setiap sudut lembah Gunung Baru Jari. Suaranya yang khas membuat suasana malam di tempat itu semakin menakutkan. Mata besar dan bulat itu terus memperhatikan dengan tatapan tajam. Keberadaan burung malam itu seakan diutus hanya untuk memata-matai sekelompok orang yang terjebak di lembah misterius itu.

Betapa khawatirnya Arum, putri kecilnya berjalan entah ke mana dan tanpa pengawasan. Di tengah alam gunung Rinjani yang liar dan dilingkupi gelap, bocah perempuan itu tak terpantau sama sekali.

Kejadian itu menjadi pengingat bahwa seseorang yang sudah terbiasa di alam bebas pun bisa lalai terhadap apa yang ada di sekitarnya. Lalu, bagaimana dengan pendaki minim pengetahuan dan pengalaman yang hanya bermodal menonton film?

Alit terus mengarahkan cahaya headlamp ke arah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status