Share

Bab 40 (Isi Tas Jeko)

Di salah satu sudut taman yang minim pencahayaan, Jeko duduk hampir bersila. Batu besar itu diangkat berkali-kali ke arah kakinya.

"Jeko, hentikan!" teriak Opik sambil berlari menghampiri sahabatnya. Ia hendak menghentikan apa yang dilakukan Jeko.

"Hahah, mati kau! Mati kau ... hancur kepalamu, Setan!" teriak Jeko puas.

Jeko tak sadar telah menghancurkan kakinya sendiri hingga tak berbentuk. Opik terlambat, kaki sahabatnya itu telah hancur dan nyaris terputus dari tempatnya akibat hantaman itu.

"Stop, Jeko! Hentikan, jangan lukai dirimu sendiri! Itu kakimu, Jeek." Dengan erat, Opik menangis memeluk sahabatnya. Ia sangat prihatin dengan kejadian itu.

"Tolongin, cepet tolongin!" ucap satpam kepada dua perawat yang ikut mencari.

Jeko terus tertawa puas seolah tak merasakan sakit sedikit pun. Sementara itu, Opik terus mendekap dan berusaha menghalangi kedua tangan Jeko.

"Jeko, itu kakimu, Jek ... stop, itu kakimu," tangis Opik di samping telinga Jeko.

Tiba-tiba Jeko terdiam, lalu tatap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status