Share

Aroma Lara

Ari dan Tarissa baru saja masuk ke kamar yang telah disewa. Kamar keduanya berhadapan dalam satu lorong yang sama.

Ari yang sudah mendapat perawatan pertama setelah petugas kesehatan datang, langsung merebahkan badan. Dihelanya napas dalam-dalam saat tiba-tiba ingatannya melayang pada sosok Lara.

Jam masih menunjuk ke angka lima lebih. Semburat jingga hampir memenuhi langit. Memberi efek terang yang begitu menakjubkan.

Ia hampir masuk ke kamar mandi saat ponselnya menyalak, menuntut dijawab. Dilihatnya layar ponsel sekali lalu menggeser ikon gagang telepon warna merah. Nama Lara jelas tercetak di sana. Namun, ia enggan untuk mengangkat.

Sudah pasti, akan ada puluhan tanya yang dilempar Lara tanpa ampunan. Ia tahu pasti, tanyanya tak akan terhenti sampai jawab terpenuhi. Namun tidak untuk kali ini.

Ari telah membulatkan tekad. Ia ingin menebus kesalahannya di masa silam. Kali ini,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status