Share

Percaya

Lara mencak-mencak bak anak sapi kehilangan induknya. Dibuangnya banyak barang demi melegakan tiap sesak yang bercokol dalam dadanya. 

Lalita yang menyaksikan betapa hancur sang kawan hanya bisa diam. Bukan salahnya jik Lara harus kembali merasa begitu hancur karen kehilangan. "Ra, jan nyakitin diri sendiri," pintanya, lirih.

Lara hanya bisa melirik tajam. Rencananya bahkan hampir berhasil jika Ari tak muncul bak seorang pahlawan yang tak diharapkan. "Elu yang nelpon dia, Ta?"

Buru-buru Lalita menggeleng kuat. Ia menampik karena memang bukan ia yang menghubungi. "Sumpah, Ra. Elu tau sendiri gue nggak bisaan. Kalo elu udah ngomong jangan, mana bisa gue ngeiyain. Dia datang sendiri ke sini."

Mendengar jawaban Lalita, Lara hanya mendenkus pelan. Salahnya, ia tak melarang Lalita untuk membeberkan ke mana ia pergi atau rencana apa yang ia lakukan. "Tapi elu yang ngasih tau rencana kita, Ta. Sama aja!

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status