Share

Lalita

Sudah dua hari sejak proposal usaha dikirim oleh Ari. Dua hari pula, ia tak menerima kabar apa pun dari Lara. Bahkan, di bengkel tak ada satu pun dari keempat bosnya yang datang berkunjung seperti sebelumnya.

"Ada apa, ya?" tanya Supri sembari menyesap kopinya pelan.

"Aku juga nggak ero, Pri. Tapi, kalo dipikir-pikir ini nggak wajar, lo."

"Lah, kenapa gitu?"

"Pasti ada sesuatu," jawab Ari pelan. Lantas, ia mencoba menelisik sekitar. Ia merasa ada yang sedang mengawasinya.

Ari mengedarkan pandang dari ujung warung hingga ke jalanan depan. Tak luput pula celah-celah kecil yang berada di sekitar. Semua tempat disisir oleh penglihatannya yang tajam.

Sadar ada perubahan ekspresi pada sang kawan, Supri celingukan. Lalu diamatinya tiap sudut yang dipandang Ari dengan seksama.

"Cari apa, Su?"

Ari mengangkat telunjuknya tinggi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status