Share

14. Teringat

Maya dan Iren sudah sibuk mengemas barang ketika aku sampai di toko. Alhamdulillah dari hari ke hari makin banyak yang berbelanja secara online, ini berkat promosi yang gencar kami lakukan di berbagai media sosial.

Semenjak bertemu Bang Fyan kemarin, karyawan konter sebelah sudah tidak pernah tebar-tebar pesona lagi. Hanya sebatas bertegur sapa ketika secara tidak sengaja bertemu.

Ada sedikit rasa kasian melihat sikapnya sekarang. Mengingat kemarin-kemarin dia sangat bersemangat memberikan perhatian. Lucu memang, sebenarnya Bang Ijam itu baik, hanya saja dia kurang bisa menjaga sikap dan punya tingkat percaya diri yang tinggi. Sehingga tidak bisa membedakan mana yang serius menanggapi atau sekedar tak enak hati dan hanya berbasa basi.

"Pengantin baru kirain mau izin nggak masuk lagi," goda Maya.

"Apaan sih, May?"

"Enak ya kalau ada suami hujan-hujan diam di rumah. Pantas saja kamu menolak punya asisten rumah tangga, jadi bisa leluasa berduaan." Maya masih melanjutkan ledekannya meski
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status