Share

22. Masih Ngambek?

"Kamu dengar apa yang tadi dikatakan dokter, 'kan? Jangan stres! Jangan telat makan dan jangan kecapean!" tegasnya sekali lagi ketika kami sudah sampai di rumah.

Aku hanya mengangguk, percuma juga menjawabnya karena dia akan semakin cerewet lagi. Aku akui memang akhir-akhir ini kecapean. Mungkin sudah saatnya untuk menambah karyawan lagi di toko.

Soal telat makan dan stres memang iya. Pernikahanku dengan Bang Fyan cukup menyita pikiranku. Disatu sisi aku tak ingin mengecewakan orang tua kami dan aku juga sebenarnya sangat ingin bisa menerima Bang Fyan sebagai suamiku, imamku yang seharusnya aku perlakukan sebagai mana mestinya. Tapi sisi hatiku yang lain masih ingin memegang teguh janjiku pada lelaki yang siang malam kunanti dan kupuja. Meski ternyata pada akhirnya aku harus menghadapi kenyataan yang sangat sulit aku terima, ternyata apa yang kulakukan selama tiga tahun ini tidak ada artinya.

Jujur saja kenyataan ini membuatku merasa jadi manusia paling bodoh. Aku mengutuk diriku se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status