Share

21. Keras Kepala

Semenjak dari subuh, setelah menunaikan shalat, lelaki itu keluar dari kamar dan belum kembali hingga saat ini.

"Kamu disini saja, jangan kemana-mana sampai Abang kembali!" titahnya sebelum dia keluar. Pria itu pun tergesa-gesa menuruni anak tangga. Aku tahu dari suara langkah kakinya.

Tanpa menjawab, aku duduk menunggu di atas sofa yang berada di dekat jendela besar. Cahaya matahari pagi terasa hangat di tubuhku. Sejak bangun tadi, aku merasa tubuhnya agak enakan, hanya merasa sedikit lemas saja. Mungkin efek demam semalam dan juga perut yang tidak terisi maksimal.

Sebaiknya aku menghubungi Maya dulu, karena sepertinya tidak bisa pergi ke toko hari ini.

"Kamu beneran sakit atau hanya perlu memenangkan hati?" tanya Maya ketika kuberitahu perihal keadaanku. Kenapa Maya juga seperti ikut-ikutan meledekku.

"Semalam aku masuk angin karena ketiduran di balkon dalam keadaan perut kosong. Aku terbangun tengah malam dan sudah berada di atas tempat tidur dalam keadaan demam," paparku malas.

"Y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status