Setelah beberapa jam, Indah merasakan kelelahan saat mengerjakan kerjaannya. Indah bangun dari duduknya. Langsung menuju kamar istirahat yang dikatakan Rudi yang berada di balik lemari buku. Setelah Indah masuk dia membaringkan tubuhnya di kasur yang ada di dalam kamar istirahat itu. Setelah beberapa menit Indah langsung tertidur.Rudi balik ke perusahan setelah selesaikan rapat di luar perusahan. Saat dia masuk ke kantor, Rudi terkejut saat mengetahui Indah tidak ada dalam kantor. Rudi langsung bertanya pada sekertarisnya pergi kemana Istrinya."Fara, kamu tau istri saya kemana?" Tanya Rudi setelah Fara memasuki kantornya."Saya tidak tahu, pak. Mungkin Ibu Indah keluar saat saya pergi makan siang, Pak, jadi saya tidak tau kalo Ibu Indah pergi kemana. Atau Ibu Indah keluar mencari makan, pak." Jawab Fara yang tidak mengetahui Indah pergi kemana."Kamu tidak membelikan makan siang untuk istri saya?" Tanya Rudi dengan sedikit marah.Fara terkejut saat Rudi memarahin dia. Fara baru inga
"Ternyata Mas Rudi jauh lebih ganteng jika tersenyum begitu," ucap Indah.Ucapan gadis itu membuat senyum Rudi langsung hilang. Indah menutup mulutnya menyadari ucapannya. Indah tadi spontan mengucapkan kata-kata barusan.Setelah melihat perubahan mimik wajah Rudi, Indah langsung menunduk dan melanjutkan makan buah yang ada di hadapannya. Indah tak berani memandang Rudi lagi. Takut Rudi marah mendengar ucapannya tadi.Setelah selesai makan, Indah langsung masuk ke kamar mandi. Indah langsung menepuk dahinya memikirkan apa yang dia katakan tadi.Setelah makan, gadis itu masuk ke kamar mandi. Dia memukul dahinya."Apa si yang kamu pikirkan, Indah? Dia bukan Dikcy yang bisa kamu ajak bercanda sesuka kamu. Jadi jangan sok akrap kamu sama dia." Guman Indah pada dirinya sendiri mengetahui kesalahanya.Setelah menggosok gigi dan membasuh wajahnya, Indah lalu keluar dari kamar mandi. Dia ingin mengambil tasnya."Mas, aku mau anu ...," ucap Indah gugup. Tas dia berada di kursi yang Rudi duduki
Sudah beberapa hari Indah membantu Rudi di perusahan untuk mengaudit keuangan di perusahan, Indah udah mendapatkan beberapa kesalahan yang emang di sengaja di laporan keuangan perusahan.Pada hari ini Indah dan Rudi menganalisi bersama untuk mengetahui siapa pengkhianat yang ada di perusahan. Saat Fara mengantarkan air minum, dia sangat penasaran kenapa seluruh data keuangan perusahaan diperiksa oleh suaminya Rudi."Silakan minumannya, Pak. Ada kesalahan dengan laporan keuangan sehingga Bapak dan Ibu memeriksa kembali laporan keuangan, Kalo saya boleh tau. Soalnya bagian keuangan bertanya sama saya, kenapa minta data keuangan beberapa hari lalu, kata mereka padahal semuanya sudah bapak setujuin semua," ucap Fara dengan rasa ingin tahunya."Saya hanya mau melihat kembali dengan istri saya. Apa ada yang keberatan atau melarang saya memeriksa kembali bersama istri saya?" Tanya Rudi penuh penekanan."Maaf, Pak. Saya hanya ingin bertanya saja. Soalnya tidak biasanya Bapak mengulang kembali
Rudi masuk ke kamarnya diikuti Indah. Pertama kali memasuki ruangan itu, dia langsung disuguhi pemandangan foto Mita di dinding dengan ukuran sangat besar. Indah menarik napas berat. Padahal Indah dan Dicky sepakat untuk mengakhiri hubungan mereka karena dia menghargai pernikahan dan juga menghormati Rudi sebagai suami.Dicky juga telah merelakan dan mengikhlaskan dirinya. Namun, jika Indah merasa tak bahagia dengan suami Rudi, pria itu bersedia menerima Indah kembali."Bukannya dia cemburu dengan Almarhum kakaknya yang merupakan mantan istri Rudi. Namun, apa salah jika Rudi menghargai sedikit saja kehadirannya sebagai seorang istri. Jika pria itu bisa membentengi dirinya, kenapa dia tidak," pikir Indah dalam hati.Indah langsung masuk ke kamar dan membersihkan dirinya. Melihat Indah yang masuk ke kamar mandi, pria itu keluar dulu, dia menuju ruang kerjanya. Ada yang ingin dia kerjakan.Indah tanpa bertanya dan menunggu Rudi memyuruhnya, dia langsung membaringkan diri di sofa. Sebelu
Setelah Indah selesai mandi dia tidak melihat Rudi di dalam kamar. Indah yang menyadari bahwa Rudi tidak ada di dalam kamar dia tersenyum dan menepuk jidatnya."Apa si yang kamu lakukan tadi, Indah? Entah apa yang dipikirkan pria itu, setelah kejadian tadi?" tanya Ghendis pada dirinya sendiri.Setelah selesai berpakaian, Indah lalu berjalan keluar dari kamar menuju ruang keluarga. Tak terlihat satu orang pun di sana. Indah langsung ke ruang makan. Terlihat Rudi yang sedang memangku Nia. Wajah Indah tiba-tiba memerah menahan malu teringat apa yang dia lakukan tadi."Mimi ...," panggil Nia yang begitu melihat kehadiran Indah. Dengan senyum manisnya gadis itu menghampirinya. Mengecup kedua pipinya. Pandangan Indah dan Rudi bertemu kembali."Sayangnya Mimi wangi dan cantik banget. Pasti sudah mandi," ucap Indah untuk menghilangkan kegugupan di hadapan Rudi."Iya, Mi. Papi juga wangi bangat. Coba deh Mimi cium," ucap Nia dengan polosnya. Memdengar kata Nia, Indah langsung memandangi wajah
Hujan yang turun bersamaan dengan air mata Indah yang turun, untung hujan turus bisa menghapus air mata Indah yang menbasahi pipi dan air mata Indah bercampur dengan air hujan.Hujan sangat deras di langit dan awan di langit menutupi semuanya seperti kelabunya hati Indah saat itu. Hujan saat itu sangat deras. Indah tak perduli jika air hujan membasahi badannya. Indah terus memperbaiki taman yang Nia rusak tadi.Seperti langit yang gelap serta mendung, begitulah hati Indah pun terasa gelap. Dia teringat pada kenangan indah yang pernah ia bagikan dengan orang yang ia cintai. Namun kini, mereka telah berpisah. Dia ingin kembali bersama Dicky. Hanya Dicky yang bisa mengerti dirinya.Indah mengernyitkan dahi, mencoba menahan air mata yang ingin pecah. Dia merasakan titik-titik hujan yang jatuh seakan-akan menyentuh hati yang patah. Setiap tetes hujan yang turun membasahi tubuhnya, mengingatkannya pada kesedihan yang menghantui pikirannya.Indah terlihat rapuh dan lemah, ia ingin meluapkan
Rudi menurunkan Nia ke bangku. Dia lalu mencoba mencari Indah walaupun masih hujan, berharap jika gadis itu masih berada di taman. Dia mencari dengan berlari ke sana ke sini, tapi keberadaan istrinya tak juga ditemukan. Akhirnya dia memutuskan untuk melihat CCTV saja.Rudi yang kehujanan mendekati Nia. Menggendongnya dan membawa masuk untuk memeriksa CCTV."Papi, mana Mimi?" tanya Nia, mengulangi pertanyaannya tadi."Mimi pergi sebentar," jawab Rudi supaya Nia tidak menangisNia yang mendengar kalo Miminya pergii, Nia langsung menangis berteriak. Membuat Rudi tambah Pusing."Ikut Mimi ...," teriak Nia makin kencang."Papi jemput Mimi besok, sekarang sudah malam. Nia tidur dulu." Jawab Rudi, supaya Nia mau terdiam.Tapi Nia masih terus menangis hingga dia kelelahan dan tertidur. Setelah itu barulah Rudi kembali ke kamarnya. Dia membuka laptopnya dan memeriksa CCTV. Dilihatnya dari kejadian sore.Rudi melihat dengan jelas saat Nia mencabut bunga dan menyerahkan pada Indah. Dia juga dap
Pengguna jalan raya tampak panik saat sebuah mobil tiba-tiba kehilangan kendali. Ban yang terlalu licin tak mampu menahan laju kendaraan yang semakin tak terkendali saat ada mobil yang datang dari berlawanan arah juga dengan kecepatan tinggi. Dicky mendadak mengijak rem sampe penuh, tetapi sayangnya mobil tidak bisa langsung berhenti, semua itu terlambat dan akibatnya tabrakan tidak bisa di hindari lagi.Dalam sekejap mata, mobil itu meluncur tanpa kendali melewati jalur yang seharusnya bukan jalurnya, berputar-putar seperti tarian yang tidak terencana. Sangat cepat, ia melintasi jalan di seberangnya, benar-benar dicari oleh maut.Beruntung, kawanan mobil lain dengan reflek yang luar biasa menghindari tabrakan yang tak terelakkan tersebut. Seketika itu pula, desingan terdengar saat mobil hitam itu menabrak pagar pembatas jalan dengan keras dan suaranya sangat keras. Bentuk depan mobil udah tidak berbentuk lagi.Debu dan pecahan kaca terbang memenuhi udara, menandakan kekacauan yang ba